Senin, 22 Januari 2018

Aku Lacurkan Istriku

KAMARUDIN
            
Kemashuran tubuh istriku, keindahan tubuhnya, keindahan pegunungannya, cantiknya pemandangan pada wajahnya. Membuat orang lain tergoda untuk menikmati istriku. Orang-orang datang kepadaku berusaha menawarku untuk mempelacur istriku. Dihadapkan bermilyaran uang di depan mataku.
            Tentu uang ini akan menguntungkanku, akan membuat aku menjadi orang yang sangat terpandang. Aku bisa membangun rumah bahkan istana, orang-orang akan menghormatiku dan menjadikan aku sebagai kebanggaan mereka. Karena aku akan begitu mudah menyogok mereka dengan uang yang aku punya.
            Biarkan istriku yang bekerja bagiku. Biarkan ia dieksploitasi keindahan tubuhnya, keindahan pegunungannya, dan cantiknya pemandangan pada wajahnya yang menggoda orang lain untuk menikmatinya.
            Anak-anakku berontak memintaku menghentikan perbuatanku. Tapi aku tidak peduli, toh ini juga untuk mereka. Kesejahteraan perut mereka, kemapanan baju mereka, kemilauan sepatu emas dan perhiasan yang melekat pada dirinya. Biarkan baju ibumu saja yang dibuka oleh mereka yang memberikan kita uang berlimpah-limpah.
            Anak-anakku berkata. “Kita tidak lagi punya harga diri. Ibu kita dijual harga dirinya, sedang ayah kita bersenang-senang akan hal itu. Bersenang-senang dengan uang yang bertumpuk-tumpuk, tapi lupa akan harga diri keluarga kita.”
            Aku cuma menganggap ini adalah protes anak-anak yang tidak tahu uang lebih berharga dari pada harga diri. Kebodohan anak-anakku dikarenakan aku ajarkan mereka tentang harga diri waktu kecil itu diutamakan. Saat mereka yakin sekali dengan kebenarannya tentang harga diri lebih berharga dari pada harta, mereka memberontakku.
Ingatlah anak-anakku itu hanya pelajaran atau pengetahuan yang hanya menjadi pengetahuan kognitifnya. Suatu saat kalian akan menghianatinya. Aku juga dulu diajarkan untuk menghargai diri sendiri, diajari mencintai diri sendiri, tapi seiring aku dewasa itu hanya sebatas pengetahuan. Sistem kekeluargaan yang dibangun dalam keluarga besar kita adalah penghianatan dari kakek nenek kalian. Walaupun diantara kakek nenek kalian mempertahankan harga diri mereka terkalahkan oleh sistem yang dibangun. Kakek nenek kalian yang baik lebih banyak diam.
Kalau kalian mau wahai anak-anakku untuk memperbaiki ibu kalian, keluarga kalian. Kalian harus berjuang lebih keras, punya tekad lebih keras untuk mengalahkan keburukan yang aku bangun.
Apa kalian kira bapak mu ini senang melacurkan ibu kalian? Tentu aku jawab tidak. Aku sangat membencinya, aku sangat mengutuknya. Tapi ada ancaman diluar itu, nenek kakek kalian yang jahat telah menumpuk hutang yang tak bisa saya bayar sehingga aku melacurkan keindahan ibu kalian.
Kalian wahai anak-anakku. Jika kalian memang benar-benar mau memperbaiki harga diri ibu kalian, keluarga kita ini maka sejak sekarang harus mandiri, berani berkorban waktu, singkirkan waktu tidur untuk jerih payah memikirkan solusi dan perjuangan kalian. Bapak kalian ini, yakin kalian akan bisa membangun harga diri ibu kalian dan keluarga kita.
Jangan biarkan ibumu dilacurkan oleh diriku. Dan jangan sampai kalian menikmati pelacuran itu.
Anak-anakku kalian pahami ini sebagai penjajahan saja. Mereka yang menikmati tubuh ibu kalian adalah penjajahan kepada keluarga kita. Walaupun yang terjadi sebenarnya adalah pelacuran atas ibu kalian, yang terjadi yaitu transaksi pelacuran antara yang dilacurkan dengan yang menggunakannya.

Ibu kalian mengatakan “yang terjadi saat ini adalah aku sedang dolacurkan, dijual harga diriku, diperkosa, dibuka bajuku, dieksploitasi isiku, pegununganku dihisap. Yang menikmati tubuhku bukanlah yang kalian percaya sebagai bapak dan juga bukan kalian yang menikmatinya. Bapak kalian dan kalian wahai anak-anakku hanya mendapatkan sisanya. Perjuangkanlah harga diri ibu dan keluarga kita.”

KAMARUDIN / Pengarang & Penulis

Biasa dipanggil Maru. Aktivitas sehari-harinya adalah mengajar, menulis, nonton sepak bola, dan membaca buku. Penyuka kopi. Selalu mencari kebenaran.

Coprights @ 2016, Blogger Template Dibuat oleh Templateism | Templatelib