Minggu, 31 Desember 2017

UNTUK BISA MELIHATMU AKU BUTUH JARAK

KAMARUDIN

            Pernahkah kamu jatuh cinta? Atau pernah naik cinta? Atau mundur karena cinta? Maju karena cinta? Kamu di atas karena cinta? Kamu di bawah karena cinta? Kalau kamu bercinta? (aku tertawa karena aku gak serius)
            Sesekali kita bercinta. Eh salah. Maksudnya ngobrol tentang cinta. Tapi pesan saya jangan menyatu dengan cinta. Nanti kamu tidak bisa melihat cinta. Jati kamu mau melihat cinta, kamu harus punya jarak dengan cinta.
            Jadi ada alasan nih buat kamu yang punya pasangan, yang jauh di sana. 
Kamu akan dapat mengerti apa itu cinta yang benar-benar cinta, ketika kamu sudah punya jarak dengannya. Kamu akan tahu rasanya cinta, rasanya rindu, merasakan bahwa dia adalah orang yang spesial dalam hidupmu.
            Katakan pada pasanganmu, atau siapapun yang engkau cintai. Katakan kepadanya untuk bisa melihatmu aku butuh jarak. Untuk merasakan cinta aku butuh jarak dengan dirimu.

            Cye yang sudah ketemu alasan menjalankan cinta jarak jauh. 

Sabtu, 30 Desember 2017

UNTUK MAJU KITA PERLU MELANGKAH DARI BELAKANG

KAMARUDIN
Beberapa hari yang lalu mungkin kamu pernah menonton pertandingan antara FC Barcelona vs Real Madrid CF. Tiga gol bersarang di gawang Real Madrid CF yang mengantarkan FC Barcelona menang telak. Diantara pencetak gol tersebut adalah Messi, pemain nomor punggung 10 ini berhasil memasukan bola melalui titik pinalti.
            Yang menarik adalah setiap melakukan tendangan pinalti messi harus melangkah jauh-jauh dari belakakang untuk menghasilkan tendangan yang dapat menjadi gol, agar tendangannya dapat melesat keras. Ia pun berhasil melakukannya.
            Untuk maju kita perlu melangkah dari belakang. Kalau ungkapan yang lain untuk mencapai masa depan yang baik maka harus menjangkau masa lalu. kita harus belajar dari masa lalu. begitu juga dengan tendangan Messi, ia melangkah dari belakang untuk menghasilkan tendangan yang keras kedepan.
Jogja, 27 Desember 2017

            

Jumat, 29 Desember 2017

DALANG TAHU APA YANG AKAN DILAKUKAN OLEH WAYANGNYA

KAMARUDIN

Pernahkah kalian menyaksikan atraksi wayang? -Aku ragu jika menyebutnya sebagai pertunjukan, karena di pewayangan ada pesan-pesan kebaikan, kalau menurut salah satu dalang di Lombok, bahwa dalam cerita yang angkat dalam perwayangan adalah semua aktivitas kehidupan manusia secara substansial, kurang lebih seperti ungkapan beliau.-.
Dalam atraksi wayang, obrolan wayang, pesan moral yang disampaikan wayang, peperangan mereka, bahkan kerajaan mereka. Semuanya dikuasai dalang. Tujuan ceritanya yang mengetahui adalah dalang.
Walaupun keberagaman tingkat social para wayang tetap yang mengendalikan kehidupannya adalah dalang. Para wayang tidak bisa berontak sedikitpun kepada dalang dengan kodratnya. Para wayang-wayang itu sangat mengabdi kepada dalangnya. Jika dia di gerakkan ke kanan maka dia ke kanan, jika ke belakang maka dia ke belakang. Pengabdi yang taat.
Dalang tahu apa yang akan dilakukan oleh wayangnya. Karena dalang mengusai kehidupan wayang tersebut. jika karakter wayang adalah orang yang bijaksana maka dia akan sangat dihargai oleh para penonton wayang.
By the way, apa makna tulisan di atas? Mungkin tidak ada maknanya jika tidak dicari.

Jogja 28 Desember 2017

Kamis, 28 Desember 2017

KEMANA PARA JAMAAHKU. KOK HILANG? 1

KAMARUDIN
“Kemana para jamaahku. Kok hilang? Satupun tak muncul. Dulu mereka mengangkatku jadi imamnya, sekarang aku diminta pertanggung jawaban mereka menghilang. Jamaah yang tidak patuh pada imamnya.”  Sesal sang imam.
            Para jamaah imam itu dulu berjanji akan ikut selalu menjaga kekuatan jamaah mereka. Saat imam diseret oleh pemberi hikmah yang bijak, para jamaah kabur. Menolak disebut jamaahnya si imam. Bahkan imam di ancam dirinya, keluarganya. Sekarang imampun sendirian harus mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada pemberi hikmah yang bijak.
            Jamaahnya tak pernah terlihat lagi di permukaan imam, satupun tidak ada.
            “Mungkin mereka salah memilih berjamaah.” Celetuk makhluk goib dari belakang memprotes aku saat menulis.
            “Kamu tahu apa sih Goib, mungkin kamu menyembunyikan jamaahnya. Untuk mengikutimu.”
            “Aku tidak butuh jamaah Mang. Ku tidak butuh jamaah munafik di depan imamnya. Katanya mereka berjamaah dalam perbuatan meng-qorun-kan punya orang lain.”
            “Kamu ngomong apalagi Goib.” Cetusku.
            “Kamu goblok Mang.”
            “Biarin.”
            “Goblok. Diberi tahu malah sok tidak mau tahu.”
            “Aku mau bertanya padamu Goib. Bagaimana jika kamu ditinggalkan oleh jamaahmu, apakah kamu merasa kesepian, dikhianati atau bagaimana?”
            “Kamu itu salah tanya aku. Aku tidak mau urusan sama dunia Mang.”
            Goib meninggalkanku pergi lari terbirit-birit dari bisikanku, tanpa ucapan selamat malam, atau selamat bingung. Dia begitu saja lari.
            “Kemana kau Goib?”[]

Bersambung…

Rabu, 20 Desember 2017

KASIAN DIA, KECELAKAAN MENABRAK LISTRIK

KAMARUDIN
Peristiwa kehidupan, sosial, ekonomi, polotik, dan masih banyak lagi. Salah satu masalah besar saat ini yang menjadi isu nasional adalah kehadiran SN menjadi tersangka korupsi. Bapak SN diburu oleh pihak yang menangani kasus korupsi. Pak SN mencari alasan yang berbelit-belit untuk menghidari pemburuan itu. Salah satu alasannya adalah beliau sakit karena menabrak tiang listrik. Sehingga muncullah benjolan seperti bakpao di jidad beliau. Kasian ya. Besar banget.
            Pak SN yang menabrak tiang listrik akhirnya menjadi viral di medsos. Bukan hanya itu, sampai-sampai orang-orang kreatif di game membuat gam tabrak tiang listrik. Ada-ada saja ya.
            Sampai-sampai orang menilai bahwa pak SN tidak punya malu lagi. Beliau main kucing-kucingan dengan petugas. Tapi saya punya rasa kemanusiaan pada pak SN. Kasihan sekali beliau, mungkin untuk mencari perlindungan beliau sangat sulit. Kook bisa saya bilang seperti itu? di belakang pak SN pasti banyak yang terlibat kasus itu. Tinggal petugas berani tidak untuk mencari sendiri siapa saja di belakang pak SN? Tanpa harus meminta pak SN mengakuinya.

            Toh juga pak SN sulit untuk mengungkapkan siapa saja yang ada dibelakangnya. Bukan masalah kasian. Tapi kemungkinan beliau itu diancam kehidupannya oleh sahabatnya yang berada di dalamnya. Sabar ya pak SN.

Minggu, 19 November 2017

Tidak Untuk Bertahan Hidup

KAMARUDIN
"Hidup bukan untuk bertahan hidup. Tugas hidup bukan memenuhi nafsu atau kebutuhan fisik." Mosi melencengkan keadaan.

"Terus tujuannya apa?"

"Tujuannya untuk beribadah, konsisten dalam ketaqwaan kepada Tuhan dalam momen apapun."

Sependek itu mereka membuka pagi. Burung-burung berkicau di pohon-pohon. Terdengar suara kambing dari kandangnya. Batu-batu masih basah sebab embun yang menempel padanya.


Selasa, 12 September 2017

Preman dan Kemerdekaan dari Manusia

KAMARUDIN
Kalau preman adalah orang yang bebas ngapaian saja sekehendaknya, ia punya kekuatan, dan ia punya kekuasaan. Tapi kekuasaan mereka itu selalu ada dalam kompetesi.

Itulah yang dikatakan maru pada malam itu. Sehingga membuat pikirannya selalu ingin melejitkan pemikiran aneh. Tapi aku anjurkan kamu jangan percaya dengan pemikirannya.

Amang panggilan akrab Maru di rumahnya mencoba menelisik preman itu hakikat sebenarnya. Ia mulai berpikir aneh. Ia menggunakan ilmu cocokologi, mencocokan kata dengan kata lain atau bisa juda kata dengan benda lain. Sehingga terjadilah obrolan dengan sahabatnya Segi.

"Segi aku menemukan asal kata preman."

Segi tidak percaya dengan pengetahuan yang dimiliki oleh Amang. "Alah paling cuma ngarang."

"Menurut aku Pre itu berasal dari kata bahasa Inggris yang berarti bebas. Bebas kalau ditarik lagi ke yang lain akan menjadi merdeka. Tidak ada tekanan atas siapapun. Ia bebas memerdekakan diri." Amang serius, karena dia sekarang adalah anak kampus. "Sedangkan man itu dari bahasa Inggris juga yang berarti manusia. Jika preman itu berasal dari dua kata free dan man, maka preman itu artinya manusia yang merdeka."

"Ya terus?" Segi malas mendengarkan.

"Preman adalah manusia yang merdeka dari siapapun. Kalau ditarik dalam kerohanian preman itu merdeka dari tekanan makhluk Tuhan. Tuhanlah yang ia cintai, artinya dia juga tidak tertekan dengan perintah. Ia menganggapnya bukan sebagai perintah tapi sebagai wujud cinta dan kemesraan menikmati cintanya. Preman adalah manusia yang bebas dari pandangan makhluk dan hanya menganggap yang ada adalah pandangan Tuhan. Itulah preman." Amang tidak ingin menghentikan otaknya berpikir walau tak didengar oleh Segi.

"Terserah kamu Amang."[]




Senin, 04 September 2017

Tidak Lagi Di Permukaan Bumi, Manusia Akan Pindah Tempat Hidup

KAMARUDIN

Pagi-pagi saya diajak ziarah kubur ke makam kakek-nenek. Sesampai di makam, kami mengucapkan salam. 

Assalamualaikum. 

Atau boleh gak bilang halo semua penghuni kubur? He he he.

“Amang ayo do’ain kakek nenekmu.” Ibuku meminta berdo’a bersama.

Aku membela, tapi entah membela diri atau membela ibuku. “Seharusnya ibu yang lebih pantas mendo’akan kakek dan nenekku.”

“Tapi ibu tidak bisa.”

“Sebisanya bu.”

Ibu langsung memulai do’anya sesuai yang diinginkan untuk orangtuanya. Aku hanya membaca sholawat nabi dan mengaminkan do’a ibuku diterima oleh Tuhan.

“Andai saja kakek nenekmu masih hidup. Dia akan senang melihatmu mau sekolah, ngaji. Dia pasti senang, tapi sekarang beliau berdua sudah tiada.” Ibuku mulai curhat.

“Beliau berdua masih ada kok bu. Masih hidup.” Aku hanya pendek.

Tidak mungkin ibu dan aku mencari beliau berdua kalau beliau berdua sudah tiada. Bagiku mereka masih hidup di alam yang berbeda. Oleh karena itu, tujuan aku dan ibu untuk mendo’akan kehidupannya di tempat yang berbeda agar kehidupannya di sana diperkenankan Tuhan agar diberi tempat yang indah.

“Oh ya ya. Mereka masih ada. Bisa saja mereka melihat kita berada disini.” Ibu sepertinya tahu meksudku tapi mungkin bisa berlebihan juga.

Aku bengong ibu berkata begitu. Aku diam sampai akhirnya pulang. []

Minggu, 03 September 2017

Dunia Sebagai Taman Bermain Manusia

KAMARUDIN

“Aku terlalu banyak masalah, sehingga aku tidak mampu untuk menyelesaikannya.” Sukir bingung dan was-was sambil memegang kepalanya. Pipinya yang subur menampilkan pesimis.

“Anggap saja setiap masalahmu sebagai permainan dalam outbound yang diselenggarakan oleh panitianya.” Aku mengajak santai sambil kumatikan rokok lintingnya.

“Hey.” Ia membentak dan lagi membakar rokoknya.

“Permainan itu harus kamu selesaikan dengan serius dan mampu untuk selalu berusaha menyelesaikannya. Dunia ini sebagai taman tempat outbound kita bersama. Kita hanya memerlukan usaha untuk menyelesaikan permainannya. Walaupun nanti kita tidak bisa menyelesaikannya dengan sempurna. Yang perlu adalah usaha kita, konsisten usaha kita, dan ketika kita menyelesaikannya dengan tak sempurna kita tidak mendapatkan hukuman.” Joni menasehati.

“Oh ya? Berarti yang penting senang?”

“Tidak dong. Yang penting kita dapat menikmati setiap permainan dalam outboundnya walaupun kita lelah. Sehingga yang muncul adalah nikmat (kebahagiaan) ketika mampu menyelesaikannya.”

Sukir diam merenung melanjutkan menarik api dirokoknya.[]


Sabtu, 02 September 2017

Apa Sebenarnya Jati Diri dan Identitas?

KAMARUDIN

"Sekarang banyak orang yang terlalu getol mengejar identitas. Dikiranya identitas adalah jati dirinya."

"Terus menurut kamu jati diri itu seperti apa?" Aku mulai bertanya kepada Joni. 

"Jati diri itu ada dalam dirimu, personalmu yang terkait dengan apa yang ada dalam dirimu. Contohnya kamu diciptakan oleh Tuhan. Itu adalah dirimu. Tuhanlah yang menjadi panduan hidupmu."

"Terus apa kaitannya dengan jati diri dengan identitas?" Aku memulai penasaranku.

Jodi hanya terdiam, seperti mencoba mengolah pikirannya. Mengolah untuk mengeluarkan kebaikan hikmah. -batinku.

"Mungkin seperti ini. Identitas adalah apa yang kau kejar-kejar dari luar dirimu. Konsep yang dibangun manusia adalah yang kau kejar itulah identitas. Konsep yang meninggalkan konsep utama kehidupan yaitu konsep kehidupan yang diajarkan Tuhan." 

"Aku bingung." 

"Ya sudah kita jangan lanjutkan. Aku juga sebenarnya bingung untuk menjelaskan lagi ke kamu. Tapi kesimpulan saya bahwa identitas itu adalah dispresisi dari jati diri, dimana jati diri menurut aku adalah diriku sebagai makhluk, manusia, abdullah, dan khalifatullah."[]

Jumat, 01 September 2017

Jelaslah Yang Kaya Itu Adalah Perokok

KAMARUDIN

"Ternyata ya satu orang terkaya di Indonesia itu menyamai 100 juta orang. Terus uangnya itu dikemanakan?" Segi bengong.



"Kamu itu tidak usah mikir, dan gak usah mikirin kekayaan orang lain."




"Memangnya kenapa?" Ia tidak senang mengangkat dagunya.




"Ya memang tidak usah dipikirin aja. Toh kamu juga tidak dapat bagian dari kekayaannya, malah kamu yang menambah kekayaannya. Jadi, kamu adalah orang yang luar biasa menyumbangkan kekayaanmu pada orang kaya. Jadi yang sebenarnya kaya itu siapa? Kamu atau orang yang uangnya ditumpuk sampai triliunan-triliunan?" Aku paling senang kalau membuat orang berpikir lagi tentang apa yang belum dia pikirkan.




"Ya jelaslah yang kaya itu yang memberikan kekayaannya." Segi mulai terpengaruh.

"Tapi sebentar dulu, kok saya bisa menyumbangkan kekayaan untuk orang terkaya di Indonesia?" Segi penasaran sambil membakar rokoknya.




"Kalau orang menjual rokok tujuannya biar apa?"




"Biar untung."




"Terus yang mengonsumsi rokok itu termasuk kamukan?" Aku ingin memastikan.




"Iya. Aku pengkonsumsi rokok setiap hari."




"Dari rokok itu orang yang jualan rokok dapat untung, bosnya yang jualan rokok juga untung, yang membuat rokok juga untung. Untungnya itu dari uang yang kamu belanjakan untuk merokok itu. Jadi kamulah yang menyumbangkan kekayaan orang yang paling kaya itu. Jadi yang sebenarnya kaya siapa? apakah dia ataukah kamu?"




"em em. Pemberi kekayaan dong dan itu aku. Benar juga." Ia meneruskan menghabisi rokoknya.[]

Rabu, 30 Agustus 2017

Nikmat Mana Yang Harus Aku Dustakan?

KAMARUDIN

"Uh sejuknya siang-siang tanpa minuman dingin." Aku mulai memancing.

"Dingin apanya goblok... goblok..."

"Dingin men-Dingin-nya siang ini menjadi dingin." Kupermainkan mainan yang aku suka.

Adikku cuma merengeh tak peduli. Tidak mau tahu. Tidak mau goblok bareng sama aku. Dia maunya pintar, mungkin dia juga merasa pintar. Padahal dia cuma tahu. Untung aku goblok dan banyak basinya.

Nikmat mana yang harus aku dustakan? Tidak ada. Semua nikmat harus aku nikmati. Semuanya toh nikmat juga. Tidak ada pengecualian. Hanya saja kesempitan cara memandang dan ketidak mampuan untuk menempatkan suatu nikmat menjadi tidak nikmat. Untung aku goblok jadi bisa menikmati.

"Amang. Mau kopi nggak?"

"Boleh." tumben nih baik. Biasanya tidak peduli.

"Saya masakin air dulu ya." adikku bergegas mengambil air di Slao.



Akhirnya kuputar lagu yang liriknya lumayan egois. Tidak ada klaim atas aku, lagu ini dipopulerkan oleh Captain Jack.


Selasa, 29 Agustus 2017

Permainan Tidak Untuk Dimain-mainkan

KAMARUDIN

Alah teringat lagi dengan pertanyaanku tadi pagi. Padahal aku ingin berbagi pikiran pada adikku tentang sebuah konteks kehidupan. Dimana saat ini orang mengira yang manis itu selalu gula. 

Iya itu adalah sebuah analogi untuk menggambarkan kehidupan saat ini. Kehidupan yang penuh dengan kesempitan. Kesempitan cara memandang, kesempitan dalam bergaul, sempit dalam mencari kebahagiaan atau bahkan tidak tahu makna kebahagiaan itu.

"eh, kamu kok nglamun saja sore-sore." Segi menepuk pundakku dari belakang.

"Tidak. Aku tidak melalmun." 

"Ayo kita pergi main." 

"Tapi jangan main-main dengan permaianan. Karena pemainan dunia harus dimainkan dengan serius, strategi yang matang, mengukur kemungkinan." Aku berkelakar.

"Apa sih?"

"Lupakan ayo kita pergi langsung."

Kami berdua langsung cussss. Tanpa permisi.

Senin, 28 Agustus 2017

Daun Pun Mengabdi Kepada Sang Pencipta

KAMARUDIN

Pagi itu mendung. Seekor ulat bergelantungan memanjat pohon teh menuju pucuk tertinggi. Ia tak sengaja mendengar curhatan daun pada sang matahari.

Aku mengabdi pada penciptaku. Jika aku diminta tumbuh maka aku akan tumbuh. Tumbuhku tak pernah aku hawatirkan akan tidak bertahannya aku. Kalau sang penciptaku meminta kau tumbuh maka sejak itu Ia telah menjamin kehidupanku. Memang aku tidak bisa mencari sendiri keberadaan jaminan hidupku. Aku hanya yakin sang penciptaku telah menjamin hidupku. Maka aku akan abdikan diriku untukNya. Jika aku lebih bermanfaat dimakan oleh makhluk lain, aku akan siap mengorbankan diri. Karena tidak lain pengabdianku ini hanya kepada Sang Penciptalah.

Matahari yang selalu memberi manfaat kepada daun sejenak merenung.  "Aku mungkin tidak pernah tahu kamu memakai cahayaku yang ku sinarkan ke Bumi. Tapi aku tidak tahu dari mana asal cahayaku ini. Aku tidak percaya seperti ini adanya."

Matahari dan Daun bercengkrama dalam pengabdian satu sama lainnya. Hanya saja mereka berbeda cara mengabdikan diri. Mereka sama-sama mengabdikan diri pada penciptanya.

Ulat tak kuat menahan sedihnya. Ulat menugaskan dirinya untuk encari bagaimana ia dapat bermanfaat bagi makhluk lainnya.



Merasa Goblok Adalah Jalan Menuju Tak Goblok

KAMARUDIN
Kuserut kopi pagiku yang aku buat sendiri. Wah rasanya memang seperti kopi dan ada manisnya sedikit.

"Dek, apa kamu tahu apa yang membuat kopi ini ada rasa manisnya?" aku bertanya pada adikku.

"Kamu ini goblok atau mau goblok bareng?" ia menimpaliku.

"Ya kalau bisa kita goblok bareng-bareng saja." aku menawar.

"Maksudmu!"

"Kegiatan orang goblok adalah tidak mau goblok." aku memulai mengajak mencari.

"Jadi kamu memang benar-benar goblok?"

"Ya aku adalah manusia goblok dan terus mencari agar tidak goblok." Aku santai menarik kopi kemulutku.

Dia pergi tanpa basa basi karena tidak ingin mendengar aku yang terlalu basa dan basi. Terlalu basi untuk didengarkan. Ya... ku nikmati aja kopi pagiku. Pagiku jadi goblok.

Coprights @ 2016, Blogger Template Dibuat oleh Templateism | Templatelib