Alah teringat lagi dengan pertanyaanku tadi pagi. Padahal aku ingin berbagi pikiran pada adikku tentang sebuah konteks kehidupan. Dimana saat ini orang mengira yang manis itu selalu gula.
Iya itu adalah sebuah analogi untuk menggambarkan kehidupan saat ini. Kehidupan yang penuh dengan kesempitan. Kesempitan cara memandang, kesempitan dalam bergaul, sempit dalam mencari kebahagiaan atau bahkan tidak tahu makna kebahagiaan itu.
"eh, kamu kok nglamun saja sore-sore." Segi menepuk pundakku dari belakang.
"Tidak. Aku tidak melalmun."
"Ayo kita pergi main."
"Tapi jangan main-main dengan permaianan. Karena pemainan dunia harus dimainkan dengan serius, strategi yang matang, mengukur kemungkinan." Aku berkelakar.
"Apa sih?"
"Lupakan ayo kita pergi langsung."
Kami berdua langsung cussss. Tanpa permisi.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah berkomentar.