Rabu, 21 Februari 2018

Sabilillah Menjadi Modal Innaa Ilaihi Raaji’uun

KAMARUDIN



Ini mungkin bisa dikatakan polos dalam menuliskan ruang dan waktu kehidupan yang terus saya/manusia proses pada sabilillah dan menuju innaa ilaihi raaji’uun.

Letak ruang dan waktu dalam kehidupan manusia, mereka harus menemukan sesuatu hal yang membuat mereka senang dan membuat Tuhan senang. Hingga manusia menemukan betapa Maha Senang(nya) Tuhan.

Ruang yang damai untuk didiami dan ditinggali adalah ruang yang disenangi Tuhan. Jika manusia memasuki ruang yang disenangi Tuhan maka kesenangannya itu adalah kesenangan yang menjati diri dalam kehidupan ini dan kehidupan menuju innaa ilaihi raaji’uun.

Sabilillah bagi saya adalah menjalankan kehendak diri dengan yang dikendaki Tuhan. Manusia bertugas menemukan ketepatan kehendak diri sendiri dengan yang dikehendaki Tuhan dalam ruang dan waktu yang tepat. Sabilillah inilah yang menjadi modal manusia untuk innaa ilaihi raaji’uun.

Innaa ilaihi raaji’uun adalah urusan yang paling dekat dan pasti. Bahkan urusan innaa ilaihi raaji’uun ini belangsung di setiap ruang dan waktu yang manusia jalani dalam kehidupannya, manusia harus menemukan bahwa urusan mereka berada pada Innaa ilaihi raaji’uun -kembali kepada Tuhannya. Setiap urusan kehidupan di dunia harus dikembalikan kepada Tuhan, karena yang memiliki manusia adalah Tuhan.

Sehingga saat benar-benar kita dipanggil untuk kembali kepada Tuhan. Kita sebagai manusia sudah membereskannya dalam kehidupan Dunia.
Jogja, Selasa (malam) 20 Februari 2018

KAMARUDIN / Pengarang & Penulis

Biasa dipanggil Maru. Aktivitas sehari-harinya adalah mengajar, menulis, nonton sepak bola, dan membaca buku. Penyuka kopi. Selalu mencari kebenaran.

Coprights @ 2016, Blogger Template Dibuat oleh Templateism | Templatelib