Selasa, 20 Februari 2018

Jika Kamu Tidak Menemukan Kedamaian, Berhentilah Saling Menguasai

KAMARUDIN


Pertengkaran meluas, mendadak menjadi hal yang penting, terjadi dalam pencarian kekuasaan. Perebutan kekuasaan. Mereka saling menantang satu sama lain. Hendak ingin saling menguasai.

Tidak peduli yang dilawannya adalah teman. Tidak peduli mereka yang berseteru dulu adalah teman akrab. Terpenting bagi mereka adalah menguasai.

Mereka saling menjatuhkan satu sama lain. Bahkan dengan cara hal apapun dan bagaimanapun mereka harus menempuhnya demi sebuah kemenangan. Tidak adalagi gerakan berjamaah diantara mereka. Pengetahuan dan cara hidup mereka adalah mereka harus menang dalam menindas.

Kedatanganku diantara mereka untuk mendamaikan di antara mereka. Aku cegah tangan-tangan mereka yang ingin saling menghancurkan. Meski aku harus rela di tonyo.

Ada yang mengejar, begitu juga ada yang dikejar. Mereka berlarian berhamburan dan tidak tahu arah mereka. Kericuhan terjadi di sana-sini. Tangan-tangan itu mencari incaran permusuhan. Berhamburan mereka mencari ancaman.

Mereka tidak ada yang mencari kedamain. Hawa nafsu menguasai mereka. Pengetahuan tentang kebahagiaan tidak ditemukan lagi. Yang dimengerti adalah menindas. Sehingga mereka tidak menemukan lagi tujuan mereka.

Kekuasaan tidak didapatkan, karena mereka telah dikuasai oleh amarah, nafsu, dan keiblisan mereka masing-masing. Mereka tidak tahu bahwa terlebih dahulu dikuasai oleh amarah.

Aku berada ditengah mereka. Ikut berlari terengah-engah. Tapi dipelarianku tidak ada yang memperhatikanku, aku lelah. Seketika aku terhenti dalam pelarian itu. benar saja tidak ada yang mendekatiku, menyapaku, memukulku. Ternyata mereka berlari-lari ke arah tak kejelasan.

Maka yang terbaik bagi mereka adalah menghentikan langkah. Menenangkan diri. Menemukan kedamaian dalam diri mereka masing-masing. Itu adalah yang terbaik bagi mereka.

Ditengah-tengah keributan itu. Aku sejenak menepi.

Bermain bersama anak-anak. Melihat mata mereka yang memancarkan ketenangan, keoptimisan dan mendamaikan segalanya.

Anak-anak itu menjadi pendamai di antara mereka yang bertengkar. Anak itu berpikir sejak kecilnya. Diberikan oleh Yang Kuasa keajaiban mendamaikan pertengkaran yang tidak ada ujungnya.

Pertengkaran akan selesai jika hanya di antara mereka yang bertengkar menghentikan langkah mereka.
Jogja, 20 February 2018.


KAMARUDIN / Pengarang & Penulis

Biasa dipanggil Maru. Aktivitas sehari-harinya adalah mengajar, menulis, nonton sepak bola, dan membaca buku. Penyuka kopi. Selalu mencari kebenaran.

Coprights @ 2016, Blogger Template Dibuat oleh Templateism | Templatelib