Pertengkaran
meluas, mendadak menjadi hal yang penting, terjadi dalam pencarian kekuasaan.
Perebutan kekuasaan. Mereka saling menantang satu sama lain. Hendak ingin
saling menguasai.
Tidak
peduli yang dilawannya adalah teman. Tidak peduli mereka yang berseteru dulu
adalah teman akrab. Terpenting bagi mereka adalah menguasai.
Mereka
saling menjatuhkan satu sama lain. Bahkan dengan cara hal apapun dan bagaimanapun
mereka harus menempuhnya demi sebuah kemenangan. Tidak adalagi gerakan
berjamaah diantara mereka. Pengetahuan dan cara hidup mereka adalah mereka
harus menang dalam menindas.
Kedatanganku
diantara mereka untuk mendamaikan di antara mereka. Aku cegah tangan-tangan
mereka yang ingin saling menghancurkan. Meski aku harus rela di tonyo.
Ada
yang mengejar, begitu juga ada yang dikejar. Mereka berlarian berhamburan dan
tidak tahu arah mereka. Kericuhan terjadi di sana-sini. Tangan-tangan itu
mencari incaran permusuhan. Berhamburan mereka mencari ancaman.
Mereka
tidak ada yang mencari kedamain. Hawa nafsu menguasai mereka. Pengetahuan
tentang kebahagiaan tidak ditemukan lagi. Yang dimengerti adalah menindas.
Sehingga mereka tidak menemukan lagi tujuan mereka.
Kekuasaan
tidak didapatkan, karena mereka telah dikuasai oleh amarah, nafsu, dan
keiblisan mereka masing-masing. Mereka tidak tahu bahwa terlebih dahulu
dikuasai oleh amarah.
Aku
berada ditengah mereka. Ikut berlari terengah-engah. Tapi dipelarianku tidak
ada yang memperhatikanku, aku lelah. Seketika aku terhenti dalam pelarian itu.
benar saja tidak ada yang mendekatiku, menyapaku, memukulku. Ternyata mereka
berlari-lari ke arah tak kejelasan.
Maka
yang terbaik bagi mereka adalah menghentikan langkah. Menenangkan diri.
Menemukan kedamaian dalam diri mereka masing-masing. Itu adalah yang terbaik
bagi mereka.
Ditengah-tengah
keributan itu. Aku sejenak menepi.
Bermain
bersama anak-anak. Melihat mata mereka yang memancarkan ketenangan, keoptimisan
dan mendamaikan segalanya.
Anak-anak
itu menjadi pendamai di antara mereka yang bertengkar. Anak itu berpikir sejak
kecilnya. Diberikan oleh Yang Kuasa keajaiban mendamaikan pertengkaran yang
tidak ada ujungnya.
Pertengkaran
akan selesai jika hanya di antara mereka yang bertengkar menghentikan langkah
mereka.
Jogja,
20 February 2018.