Sabtu, 24 Februari 2018

Tidak Hanya Solat yang Perlu Berjamaah, Ngopi Juga Berjamaah

KAMARUDIN
Dok. Ngopi Berjamaah


Sabtu pagi tanggal 17 Februari 2018 aku dilanda insomnia gegara minum Kotangsu. Bagi teman-teman pecinta kopi dan suka nongkrong mungkin sangat akrab dengan Kotangsu. Kotangsu adalah nama minuman yang memiliki kepanjangan Kopi (Tanggung) Susu. Minuman ini terdiri dari kopi, susu, dan air yang diracik dalam gelas berukuran tanggung (versi kafe).

Kalau kata beliau kiai Anwar Zahid, kopi susu itu adalah minuman yang tidak jelas. Kopi ne ngajak melek, susu ne ngajak turu. In Indonesia language, kopinya mengajak mata tetap melek, susunya mengajak tidur. Tapi tetap saja kopi (tanggung) susu mengajak aku harus melek sampai pagi.

Insomnia tak membawaku resah dan gelisah. Tidak seperti anak-anak remaja zaman now, dikit-dikit resah dan gelisah. Mending ngopi woy.

Malah memberi manfaat untuk diriku. Bagaimana tidak? Pikiranku terus berjalan kemana-mana. Salah satu perjalanan pikiranku pada malam itu berada pada di jalan silaturrahim. Jalan silaturrahim sangat menarik untuk aku pikirkan malam itu. tanpa diperintah pikiranku terus berjalan di atas jalan silaturrahim.

Pertama, untuk mempersatukan dan mendamaikan setiap orang maka yang harus dilakukan adalah sering ketemu dengan orang lain. Menjalankan silaturrahim kesiapapun. Kekuatan silaturrahim ini akan mempereratkan persahabatan, persaudaraan, dan akan menimbulkan rasa aman.

Kedua, jika diambil dari sudut pandang hubungan yang terjalin, siapapun yang dikunjungi akan merasakan lebih dihargai. Oleh karena itu, ketika kita sangat suka dihargai maka yang arus kita lakukan adalah menghargai orang lain. Salah satu caranya adalah dengan silaturrahim. Dengan sendirinya kita akan dihargai oleh orang lain dan akan menjadi saudaranya.

Ketiga, melalui silaturrahim kita berpeluang untuk membesarkan hati orang lain. Akibat dari kita membesarkan hati orang lain adalah memberikan orang tersebut rasa percaya diri dan bahagia. Membahagiakan orang lain sangat berefek pada rasa bersaudara.

Keempat, rasa saling memiliki akan menjadi sangat terasa jika kita saling menjalin silaturrahim. Ketika kita sakit maka orang yang merasa memiliki kita akan berkunjung menjenguk kita, menghibur dan membahagiakan kita.

Oleh karena itu banyak-banyaklah silaturrahim, bertamu, dan membesarkan hati orang lain. Mungkin bisa diawali dari tetangga samping rumah sampai dengan semua rumah di kampung kita masing-masing atau kalau sangat memungkinkan silaturrahim ke seluruh dunia. Aku sih mau kalau ada yang mensponsori. Ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan, mendamaikan, mengamankan, dan mempersatukan.

Kembali ke cerita Kotangsu. Berawal dari status WA yang berdalil “Ayo Ngopi.” Terus si Tomo langsung japri aku “Ayo aku butuh refresing nih.” Dia juga mengajak lanangan ASU, diantaranya Rahmat, Hani, dan Damar. Saya tidak tahu ASU itu kepanjangannya? Kalau menurut aku sih, air susu umi (ibu).

Jadinya kami berjamaah untuk ngopi bareng di sebuah kafe di Jogja. Tidak hanya solat saja yang berjamaah, ngopi juga sangat perlu untuk berjamaah. Apalagi kalau berbuat baik, ya harus berjamaah bukan saling mengalahkan dalam kebaikan.
Jogja, 17 February 2018

KAMARUDIN / Pengarang & Penulis

Biasa dipanggil Maru. Aktivitas sehari-harinya adalah mengajar, menulis, nonton sepak bola, dan membaca buku. Penyuka kopi. Selalu mencari kebenaran.

Coprights @ 2016, Blogger Template Dibuat oleh Templateism | Templatelib