Selasa, 01 Mei 2018

Gitu Aja Kok Repot, Ngopi Dan Ngakak Bareng Itu Jangan Sampai Dipisahkan

KAMARUDIN


Tiada lain hidup itu adalah gurauan semata. Namun gurauannya harus serius. Bergurau dalam hidup itu tidak untuk digurau-guraukan. 

Jangan juga pergurauan dunia itu meropotkanmu. Jangan kaku banget sama hidup, ada saatnya kamu harus tertawa ada saatnya kamu harus serius.

Pertemukanlah bergurau dengan serius, agar hidup tambah asik dan bermakna. Ibarat kopi dan ngakak barenga. Kopinya harus benar-benar kopi, dan ngakaknya harus berbahagia.

Kalau ada hastag #2019daunmarupresiden. Kamu jangan baper. Gitu saja kok baper, gitu saja kok repot. 

Pada tulisan sebelumnya pernah saya ceritakan penderitaan dan kepolosan saya saat dikerjain si Tomi. Kamu bisa baca bagi yang belum baca tentang saya diajak untuk bimbingan di warung jagung.

Selain itu saya juga akan menceritakan bahwa saya sebelumnya pernah mengerjai si Tomi. Saat itu juga korban saya bukan hanya Tomi, tapi satu lagi namanya Damir.

Saat itu kami berjalan-jalan di perpustakaan terbesar di Asia Tenggara. Apakah disini ada yang tahu itu di mana? Atau mungkin kamu pernah berkunjung kesana?

Sebagian besar mahasiswa yang kuliah di Yogyakarta tidak akan asing dengan perpustakaan tersebut. Grahatama Pustaka yang dikelola oleh BPAD DIY.

Bersama tiga teman saya memilih duduk di Gazebo bagian timur gedung Perpustakaan. Di depan kami sudah siap sedia dua gelas berisi kopi. Kami bertiga mengelilingi gelas kopi, sepertinya kami sangat menikmatai kopi itu.

Bahwa kopi tersebut bukanlah kopi pesanan kami, tapi kopi tersebut adalah sisa yang ditinggalkan oleh orang lain. Kami tak sempat menikmati kopi tersebut, hanya saja sisa kopi itu kami sediakan untuk Tomi. Biarkan saja dia yang menikmatinya.

Kopi tersebut sangat dingin dan sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Karena telah dikerumuni oleh kawanan semut yang menikmatinya. Namun dengan kejailan saya dan teman-teman meracik kembali kopi tersebut dengan apik sehingga terlihat sangat layak untuk dikonsumsi.

Saya dan teman-teman kalau duduk seperti itu, kurang abdol kalau tidak ada kopi. Karena kebiasaan itu akhirnya yang membawa niat jahil saya dan teman-teman mengerjai si Tomi.

Datanglah si Tomi yang barusan keluar dari sayap selatan perpustakaan.

Cah aku ngelak banget. [Teman aku haus banget.]

Ia langsung menarik gelas berisi kopi dan langsung meminumnya.

Kok anyep. [Kok dingin.]

Aku dan yang lain tidak bisa menahan tawa. Aku ngakak, begitu juga yang lain. Kami rasanya bahagia banget tertawa karena berhasil mengerjai si Tomi.

Berselang beberapa waktu. Kabarnya Damir akan menyusul kami.

Kami berpikir ini adalah kesempatan kedua. Kami tata kembali gelas kopi itu dengan rapid an siap diminum.

Cah, iki kopi ne sopo? [Ini kopinya siapa?]

Diombe wae. [Diminum saja.]

Ia langsung meminum kopi tersebut. Dan sepertinya menikmatinya. ~Wel wel wel. Berhasil juga kami ngakak, untuk kedua kalinya. Terutama Tomi yang sepertinya balas dendam.

Diem-diem bae, Ngopi woe.

KAMARUDIN / Pengarang & Penulis

Biasa dipanggil Maru. Aktivitas sehari-harinya adalah mengajar, menulis, nonton sepak bola, dan membaca buku. Penyuka kopi. Selalu mencari kebenaran.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, Anda telah berkomentar.

Coprights @ 2016, Blogger Template Dibuat oleh Templateism | Templatelib