Kamis, 03 Mei 2018

Ayah Luar Biasa Dan Ibu [Penjual di] Angkringan Yang Berpengetahuan

KAMARUDIN

#Sak1

3 Mei, Saya berada di garasi kontrakan milik teman saya. Aku menginap.

Dini hari 02.21
Aku bangun menonton Roma vs Liverpool dalam gelaran UEFA Champions League. Tidak sampai 5 menit aku kembali lagi ke kasur.

Terbangun dari tidur, tepatnya di jam 04.35, rasa kantukku sangat berat. Sekejap aku berdiri. Aku tidur lagi.

Pagi ke kampus, sekitar jam 8.

Urusan saya telah selesai, dan tidak sengaja aku bertemu dengan sahabatku, si Raisa. Dia harus berjalan agak terpincang, sepertinya ia tidak bisa mengendarai motornya. Ke kampus, dia diboncengi bapaknya. Sungguh ayahnya yang luar biasa menemani perjuangan anaknya untuk menyelesaikan dan kesuksesan kuliah anaknya.

Aku sapa dia dan sekaligus  juga ayahnya. Aku salim sama ayahnya, saya harus turun
dari motor dan salim sama bapaknya.

Di kampus 2 UNY saya sejenak menyejukkan badan di Perpustakaan. Bertemu dengan
teman saya, ngobrol dan guyon sebentar kemudian aku menuju angkringan.

"Mas". Sapa seorang wanita dengan semangat dari motor. Wajahnya ditutup masker
dan aku sepertinya tidak mengenal suaranya. Ah bikin tambah semangat saja.

Aku melangkahkan kakiku menuju angkringan. Sesampai di angkringan, ternyata nasi yang saya mau makan telah habis.

Aku menggantinya dengan susu dan gorengan dua. Cukup dengan harga 3.500. Lumayan mengganjal perut sampai malam.

Saat duduk dengan ibu yang jualan di angkringan. Kami mengobrol menganai ketidak sukaan saya makan ikan.

Saya ceritakan kepada beliau.
Aku tidak bisa makan ikan sejak SD bu. Sebelumnya saya sangat suka ikan, kalau dulu pas kecil 'kata ibu saya, kalau tidak ada  ikan, saya tidak mau makan. Tapi sekarang ikan tidak bisa masuk dari mulut saya. Semua yang hidup di air, aku tidak bisa memakannya, kecuali cumi. Aku sangat menyukai cumi.
 Ceritaku.

Pengetahuan seorang penjual di angkringan sangatlah luas, mulai dari urusan kampus saya.

Mas kamu udah mau selesai ya.
 Tanya dia padaku.
Iya bu. Tinggal penelitian.

Katanya besok PGSD mau di pindah ya ke pusat?

Kayaknya iya bu. Gedungnya tinggal finishing.

Tapi, paling 1 semester lagi gedung ini dipakai mas. Kan finising memerlukan waktu yang lumayan lama.
Pungkas dia.

Iya mungkin bu.

Magrib telah tiba. Aku pergi memotong rambut yang sudah sangat lebat seperti daun-daun beringin. Akhirnya dipangkas juga rambutku.

[Aku menulis ini di kamar kos no 1 punya teman saya. 03 Mei 2018]

KAMARUDIN / Pengarang & Penulis

Biasa dipanggil Maru. Aktivitas sehari-harinya adalah mengajar, menulis, nonton sepak bola, dan membaca buku. Penyuka kopi. Selalu mencari kebenaran.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, Anda telah berkomentar.

Coprights @ 2016, Blogger Template Dibuat oleh Templateism | Templatelib