#Sak1
3 Mei,
Saya berada di garasi kontrakan milik teman saya. Aku menginap.
Dini
hari 02.21
Aku
bangun menonton Roma vs Liverpool dalam gelaran UEFA Champions League. Tidak
sampai 5 menit aku kembali lagi ke kasur.
Terbangun
dari tidur, tepatnya di jam 04.35, rasa kantukku sangat berat. Sekejap aku
berdiri. Aku tidur lagi.
Pagi ke
kampus, sekitar jam 8.
Urusan
saya telah selesai, dan tidak sengaja aku bertemu dengan sahabatku, si Raisa. Dia
harus berjalan agak terpincang, sepertinya ia tidak bisa mengendarai motornya.
Ke kampus, dia diboncengi bapaknya. Sungguh ayahnya yang luar biasa menemani
perjuangan anaknya untuk menyelesaikan dan kesuksesan kuliah anaknya.
Aku
sapa dia dan sekaligus juga ayahnya. Aku
salim sama ayahnya, saya harus turun
dari
motor dan salim sama bapaknya.
Di
kampus 2 UNY saya sejenak menyejukkan badan di Perpustakaan. Bertemu dengan
teman
saya, ngobrol dan guyon sebentar kemudian aku menuju angkringan.
"Mas". Sapa seorang wanita dengan semangat dari motor. Wajahnya ditutup masker
dan aku
sepertinya tidak mengenal suaranya. Ah bikin tambah semangat saja.
Aku
melangkahkan kakiku menuju angkringan. Sesampai di angkringan, ternyata nasi
yang saya mau makan telah habis.
Aku
menggantinya dengan susu dan gorengan dua. Cukup dengan harga 3.500. Lumayan
mengganjal perut sampai malam.
Saat
duduk dengan ibu yang jualan di angkringan. Kami mengobrol menganai ketidak
sukaan saya makan ikan.
Saya
ceritakan kepada beliau.
Aku tidak bisa makan ikan sejak SD bu. Sebelumnya saya sangat suka ikan, kalau dulu pas kecil 'kata ibu saya, kalau tidak ada ikan, saya tidak mau makan. Tapi sekarang ikan tidak bisa masuk dari mulut saya. Semua yang hidup di air, aku tidak bisa memakannya, kecuali cumi. Aku sangat menyukai cumi.
Pengetahuan
seorang penjual di angkringan sangatlah luas, mulai dari urusan kampus saya.
Mas kamu udah mau selesai ya.
Iya bu. Tinggal penelitian.
Katanya besok PGSD mau di pindah ya ke pusat?
Kayaknya iya bu. Gedungnya tinggal finishing.
Tapi, paling 1 semester lagi gedung ini dipakai mas. Kan finising memerlukan waktu yang lumayan lama.
Pungkas
dia.
Iya mungkin bu.
Magrib
telah tiba. Aku pergi memotong rambut yang sudah sangat lebat seperti daun-daun
beringin. Akhirnya dipangkas juga rambutku.
[Aku menulis ini di kamar kos no 1 punya teman saya. 03 Mei 2018]
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah berkomentar.