Sabtu, 27 April 2019

Percuma! Aku Menggunakan Perasaan Namun Kamu Tetap Saja Keras Kepala!

KAMARUDIN
Sembalun, www.hsh-stay.com


Saya pakai perasaan kamunya tetap keras kepala. Percuma!

Saya bersusah payah melewati jalanmu yang berliku-liku. Perjalananku melalui jalanmu naik turun. Memang dalam perjalananmu aku kagum dengan keindahan yang kau berikan padaku. Saat aku dipuncak tertinggi perjalananmu, kau nampak sangat Indah.

Rabu 24 April 2019. Aku melaluimu dengan penuh perjuangan. Sejak pukul jam 11 aku berjalan dari rumah menuju Bayan Kab. Lombok Utara. Perjalananku kali ini tidak begitu baik. Aku bersusah payah melalui jalan yang berliku dan menanjak sampai dengan Pusuk Sembalun Kab Lombok Timur.

Di Pusuk, terlihat hamparan alam yang indah. Sawah yang terbentang sangat Lapang. Gunung-gunung yang tinggi sangat mengagumkan diriku. Sembalun tempat yang sangat Indah.

Namun hari itu, Rabu 24 April, aku tidak ingin menikmatimu saat itu. walaupun kau sangat menggoda, sangat mempesona, sangat menawan, sangat cantik, sangat indah. Tidak membuatku tergoda untuk menikmati kamu. Sembalun. Karena aku ingin segera sampai di Bayan.

Aku turun dari pusuk. Wajah alam mu Sembalun masih saja menggodaku. Walaupun jalan berliku, menurun, berdebu, dan rusak parah. Kau masih terlihat mempesona Sembalun. Namun tetap saja rodaku terus ku putar melalui jalan yang tak lagi normal karena akibat gempa bumi dan tanah longsor yang terjadi 8 bulan lalu.

Walaupun disebagian tempat kau terlihat luluh lantah namun kau, Sembulan, tetap mempesona.

Aku meneruskan rodaku. Aku tak sabar rasanya ingin segera mengakhiri perjalanan di tengah indah mu sembalun. Aku ingin segera jauh darimu. Karena tidakku tahan lagi menghadapi perjalanan yang sangat amat melelahkan. Aku harus melalui jalanmu yang berliku, menurun, berlobang, berdebu, sejak turun dari Pusuk.

Walaupun aku sempat menikmati keindahanmu satu dua detik saja.

.

Setelah dua jam perjalanan aku sangat amat terasa lelah, capek, dan pusing melewati jalanmu yang berliku. Di Sajang bagian darimu Sembalun. Disana aku baru merasa sangat sial karena jalanmu yang tak normal. Aku terjatuh dari kendaraanku yang tidak mampu lagiku kontrol.

Aku berusaha memelankan motorku. Namun tak bisa. Aku sangat menggunakan perasaanku agar kecepatan motorku pelan, namun jalan-mu tetap saja keras kepala, egois, mau menang sendiri hingga menyebabkan aku terluka akibat kau telah menjatuhkan motorku. Percuma aku menggunakan perasaan namun kamu tetap saja keras kepala!

Dasar mau menang sendiri. Enyah saja aku.

Untungnya aku berkendara dengan safety riding, helm SNI-sarung tangan-jaket tebal-celana panjang-sepatu, sehingga tak membuatku lecet sama sekali. Walaupun begitu aku taka man sama sekali, motorku hancur, dadaku sakit akibat benturan dengan stang motor.

Syukurnya aku bisa mengangkat motorku dan kembali mengendarainya. Ah perjalanan kali ini melelahkan.

Aku mencari bengkel untuk memperbaiki motorku. Aku lihat tukang bengkelnya bersusah payah memperbaiki motorku. Kelihatannya dia sangat kesulitan. Satu jam kemudian motor sudah jadi. Dan aku tanyakan harga jasa dia. “Berapaan Bos?”

“10 ribu saja.”  Jawabnya.

Coprights @ 2016, Blogger Template Dibuat oleh Templateism | Templatelib