Sejak
kapan Israel dinyatakan sebagai negara yang berdaulat? Itu adalah pertanyaan
yang pelu kita jawab Bersama dan perlu kita ketahui sejarahnya.
Pada
tahun 1948 Israel menyatakan diri sebagai negara yang berdaulat. Dalam buku Masa Lalu Uang Masa & Masa Depan Uang
-diterjemahkan oleh Alwie dan diterbitkan tahun 2007 oleh Pustaka Pohon Bodhi-
menyatakan Rothschild menyuap (memberikan uang) kepada Harry Truman (presiden
ke-33 Amerika) untuk menyatakan bahwa Israel sebagai negara berdaulat dengan
memberikan uang senilai $2 juta kepadanya sebagai dana kampanye. Setengah jam
setelah Israel menyatakan diri sebagai negara yang berdaulat, Amerika menjadi
negara yang pertama kalinya mengakui bahwa negara Israel menjadi negara yang
berdaulat.
Mungkin muncul pertanyaan di benak
anda, Siapa Rothschild yang disebut menjadi penyuap presiden Harry Truman? Di
sebutkan dalam buku yang sama bahwa Rothschild adalah penggagas pendirian Illuminati pada tahun 1770. Adam
Weishaupt dipercaya untuk mengurus rencana itu dan mengembangkannya. Pada tahun
1776. Secara ofisial ia berhasil menyelesaikan rencana dari Illuminati tanggal
1 mei.
Perlu kita mengetahui tujuan dari
didirikannya Illuminati ini. Tujuannya adalah memecah belah Goyim (semua orang
non-Yahudi) melalui media politik, ekonomi, social, dan religious. Mereka akan
menyediakan senjata dan situasi ataupun insiden yang bisa memancing peperangan
antar Goyim. Artinya para Goyim aka di adu domba oleh organisai Illuminati.
Maka diantara Goyim itu terjadi peperangan antar mereka, antar saudara
se-negara, se-suku, se-agama, dan akhirya akan saling membunuh.
Kembali kita ke Israel. Diakhir
penghujung tahun 2017 presiden Amerika, Trump menyatakan bahwa Al-Quds adalah
ibu kota negara dari Israel. Lantas pernytaan tersebut menjadi pemantik api
yang memicu penolakan di ahpir seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Rakyat
serta presiden Indonesia menolak dan mengecam pernyataan Trump. Al-Quds adalah
tetap milik Palestina. Selain itu hasil veto PBB juga menunjukkan bahwa
sebagian besar negara di dunia mengakui Al-Quds adalah milik palestina, bukan
Israel.
Lantas apa tindakan Trump
selanjutnya? Terdengar kabar bahwa Trump akan melakukan serangan dan akan
memaksakan kehendaknya. Tapi perlu kita pertanyakan, apakah ini benar-benar
dari keinginan Trump? Atau ini memiliki keterkaitan dengan awal kedaulatan
negara Israel? Apakah ada keterkaitannya dengan visi dari didirikannya
Illuminati? Terserah anda sendiri yang menjawabnya.
Kita ambil benang merahnya saja, kita
ibaratkan kasus ini adalah sebagai letupan sebuah peluru. Peluru akan meletup
karena ada yang mendorongnya yaitu pistolnya (sebut saja begitu). Atau anda
bisa mengibaratkannya sebagai anak panah yang dilepaskan dari busurnya. Apa
artinya? Kita dapat mengartikan bahwa penyataan Trump adalah diakibatkan karena
dorongan-dorongan yang mendorong Trump menyetakan bahwa Al-Quds adalah ibu kota
Israel. Trump tidak mungkin berdiri sendiri, Trump hanya peluru bukan
pistolnya. Trump hanya bagian kecil dari pendorong-pendorongnya di belakang. Trump
adalah pemantik scenario, yang menyebabkan terjadinya keributan negara-negara
yang menolak pernyataan tersebut dengan Trump sendiri.
Entah apa, siapa, organisasi apa,
maupun apapun motivasinya, kita wajib menolak atas kekejaman, penindasan,
pengkerdilan terhadap siapapun dan negara manapun. Bahwa setiap penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan
prikeadilan. Itulah komitmen ungkapan rakyat Indonesia bahwa siapapun yang
berbuat tidak berkeprikemanusiaan wajib kita menghapusnya, menolaknya baik
dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan kehidupan Internasional. Jika perlakuan
tidak berkeadilan muncul dimanapun dan kapanpun wajib kita menolaknya.
Kita membela mereka yang ditindas,
dikerdilkan atas nama kemanusiaan dan keadilan. Palestina akan selalu Bersama
rakyat Indonesia.
Jogja 25 Desember 2017