Anak-anak sekarang tidak butuh
halaman untuk bermain. Tidak butuh teman bermain. Anak-anak sekarang
cukup duduk di kursi sambil makan, mereka bisa bermain. Energinya yang melebihi
orang dewasa sia-sia tidak di pakai.
Mereka tidak tahu cara hidup dengan orang lain. Kehilangan jiwa kebersamaannya. Di sekolah seharian suntuk belajar mengejar prestasi. Di rumah sibuk untuk merebut kemenangan dalam games (permainan). Mereka hanya mengerti harus mengalahkan orang lain, menindas, agar mereka bisa berdiri hidup dengan kemenangan. Tidak ada dalam diri mereka untuk menang bersama-sama.
Kemana anak-anak itu bermain?
Mereka bermain di dalam kamar mereka sendiri, teriak sendiri, mereka hidup dengan sebuah teknologi. Mereka bermain dengan teknologinya.
Apa mereka tahu permainan seperti petak umpet, gobak sodor, gasing, kelereng?
Aku tidak tahu. Mungkin kamu tanya mereka masing-masing.[]
Jogja 27 Desember 2017