Sinau Bareng Cak Nun & Kiai Kanjeng MAN 1 Magelang |
Maiyah.
Pertama kali yang mengajak saya untuk mengikuti majelis ini adalah seorang
teman sekaligus kakak tingkat saya yang bernama Mas Irkham. Orang yang
sederhana, pintar bergaul, dan sangat peduli.
Aku
diajak maiyahan kalau tidak salah sejak tahun 2015. Aku lupa sejak semester 2
atau 3, aku benar-benar lupa. Maiyah pertamaku di salah satu tempat dekat UIN
Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Bahkan aku lupa ilmu yang dipelajari waktu itu. Bahkan beberapa kali maiyahan bahkan sampai belasan kali
aku belum mampu mengambil ilmunya.
Maiyah MAN 1 MAGELANG - 4 Desember 2018 |
Ilmu
yang dapat aku ambil dari maiyahan setelah beberapa kali menjalaninya adalah tentang harga diri
sebagai bangsa dan suku. Yang mengagumkan lagi dari Maiyah adalah bisa
membesarkan hati dan meluaskan pikiran. Sehingga aku merasa sangat nyaman dengan majelis ini.
Kebesaran
hati dan kebahagiaan yang dituang di maiyahan membuatku selalu rindu akan
maiyah. Selalu ingin maiyahan setiap malam. Selalu ingin bertemu dengan semua
yang ada di majelis maiyahan, terkhusus maiyah Sinau Bareng Cak Nun & Kiai
Kanjeng dan maiyah Mocopat Syafaat.
Sedulur Maiyah - Ngaji Bareng, Desa Ringinharjo Bantul |
Aku
juga pernah coba Maiyahan di Suluk Surakartan yang berada di pinggiran Solo.
Kenapa aku sebut pinggiran Solo? Iya karena tempatnya yang langsung di
perbatasan Solo dan Sukoharjo. Bahkan Banner yang di pajang pada gapura adalah
perbatasan Solo dengan Sukoharjo.
Sebaiknya
hasil belajar kita tentang kebaikan menjadi pola pikir dan sikap dalam
kehidupan sehari-hari. Pola pikir tentang kehidupan banyak saya temukan di
Maiyah, termasuk mengenai pola pikir bagaimana kita harus menyikapi pilpres
2019.
Di
Maiyah kita diajarkan untuk menjadi orang yang mendamaikan disetiap konflik
kehidupan, baik konflik dalam keluarga, masyarat, dan Negara bahkan juga dalam
pilpres 2019.
Kalau
kita tidak bisa menyelesaikan masalah maka sebaiknya kita jangan menambah
masalah. Serta banyak pola pikir yang aku dapatkan. Ohya aku mengingat hal yang
penting yaitu kita jangan mudah berdebat tentang perbedaan, jangan memihak
diantara saudara yang bertengkar tapi kita berusaha menjadi penengah mereka
agar bedamai.
Imu-ilmu
mengenai kebenaran, kebaikan, hikmah, dan keindahan juga banyak aku dapatka di
Maiyah. Aku sangat bersyukur bisa menjadi salah satu bagian diantaranya.
Jamaah Maiyah Jomblo wlwl |
Kekuranganku
selama Maiyahan adalah tidak mencatat kapan aku pertama kali Maiyahan, serta
titik mana saja yang pernah aku kunjungi saat Maiyahan. Titik-titik yang pernah saya
kunjungi diantaranya Kab. Sleman (Lapangan Pemkab acara BCS, Sidoharjo, UTY,
Mancasan Lor, Wedomartani, Amikom, Condong Catur, TVRI), Kota Yogyakarta (UIN,
Mandala Wanitatama, Balai Kota, Mandala Krida, Jl Veteran, Keraton, Pakualaman,
Korem Kota Baru), Kab. Bantul (Mocopat Syafaat, Rumah Maiyah, Lapangan
Ngestiharjo, Sewon, Imogiri, STTKD, Lap Kabupaten, Kota Gede), Kab. Kulon Progo
(Nanggulan), Kota Magelang (MAN Magelang), Kab. Magelang (Santren-Muntilan),
Klaten (Prambanan), Sukoharjo (Suluk Surakartan). Hanya itu yang aku ingat.
Harapan aku, semoga segerakan dipertemukan dengan Majelis Maiyah.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah berkomentar.