Rasa-rasanya
rasan-rasan pulang ke rumah. Bagaimana tidak rasan-rasan, aku sudah nyaman dan
betah di Jogja. Pengennya sih kerja disana, tapi dengan syarat aku memiliki
tanah disana. Tapi aku harus terima bahwa aku hanya ngekos di Jogja.
Aku
harus siap untuk meninggalkan tanah Jogja, yang selama empat tahun banyak
memberikan pengalaman hidup. Meninggalkan keributan teman-teman kontrakan,
meninggalkan kesibukan harus makan dimana, meninggalkan kebiasaan begadang, dan
meninggalkan candaan yang receh-ngawur.
Rasan-rasan
rasanya meninggalkan teman-teman kontrakan yang baik. Rasan-rasan rasanya
meninggalkan keseruan jalan-jalan bersama anak-anak Amaze Man, yang dulu
anak-anak Lanangan ASU. Rasan-rasan rasanya meninggalkan obrolan gebetan teman,
rasan-rasan rasanya meninggalkan pisuhan si kampret dan cebong Amaze Man.
Rasan-rasan
rasanya meninggalkan suasana Maiyah. Begadang di Maiyah terasa begadang
dipercikan surga. Setiap selesai Maiyah hidup terasa segar, semangat, senang,
dan bahagia.
Rasan-rasan
rasanya meninggalkan curhatan teman-teman. Rasan-rasan rasanya meninggalkan
orang-orang yang butuh didengarkan, rasan-rasan rasanya meninggalkan kongkow
ngalor ngidul.
Yah
tepat Jumat 14 Desember 2018 kemarin aku pulang ke Lombok. Harapannya dalam
waktu dekat aku kembali ke Jogja. Walaupun hanya sekedar mampir ngopi dan makan
lotek.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah berkomentar.