Mawun Beach, Lombok |
Bagaimana saya memandang puisi ibu Sukmawati?
Bagi kalian yang pernah menontonnya mungkin kalian akan merasa keberatan merasa dihina, apalagi sentimen agama.
Kalau saya ditanya bagaimana pendapat saya?
Menurut saya itu adalah cara berpikir yang menurut saya lucu.
Kata beliau tidak tahu syariat Islam. Lucunya sudah tidak tahu, apa lagi untuk memahami, tapi dia membandingkan.
Ini puisi saya untuk dia.
Tak tahu
tapi
kelihatan sok tahu.
Tak tahu
tapi
kelihatan sok membandingkan
kelihatan sok tahu
. Karena
ketidak tahuan
terlihat sok membandingkan
. Karena
tak tahu yang dibandingkan.
Ia tidak tahu apa-apa
oleh karenanya
dia bukan apa-apa
di mana letaknya
akal
, pikiran
, hati
, jika tak dapat mengetahui?
..............
Jogja, Selasa 3 April 2018
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah berkomentar.