Dalam
beberapa artikel yang akan saya posting kedepannya adalah catatan Maiyahan yang
saya hadiri. Pengennya sih menuliskan semuanya di sini, tetapi karena tradisi
atau kesadaran literasiku lambat, jadi yang saya tuliskan di sini merupakan
Maiyahan mulai 17 Agustus 2017. Walaupun saya mengikuti Maiyahan sejak 2015.
Namun
sebelum saya menulis hasil Maiyahan saya akan mebawa Anda untuk mengenal
prasangka pertama kali saya terhadap Maiyah. Saya mengikuti Majelis Maiyah
awalnya diajak oleh kakak tingkat kampus. Saat itu Maiyahan dilaksanakan di
gedung Mandala Bakti Wanitatama pada 6 Desember 2015.
Kepada Generasi wlwl 5.0 (pembaca
Daunmaru.blogspot.com), saya akan memberi tahu Anda prasangka saya terhadap Maiyah.
“Maru.
Nanti ikut aku acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng.” Ajak teman saya,
Irkham.
Waktu
itu saya mengiyakan saja.
Setelah
sampai di tempat. Kita mencari tempat duduk lesehan. Sebelum kami masuk gedung
kami terlebih dahulu diberikan makanan kecil untuk menemani Sinau Bareng di
dalam gedung.
Kami
duduk sangat jauh dari panggung. Wanita dan laki-laki duduk berdampingan.
Sendal yang aku bawa masuk aku taruh di depanku persis.
Saya
menyangka bahwa Kiai Kanjeng itu adalah orang yang akan menyampaikan pengajian.
Mengapa kok saya menyangkanya begitu? Iya otomatislah karena Kiai itu melekat
dengan tokoh agama. Belakangan saya mengetahui bahwa Kiai Kanjeng itu adalah
nama Gamelan. Prasangka yang pertama itu jelaslah salah.
Jujur
saat pertama kali saya mengikuti acara ini, saya tidak pernah berprasangka
kepada caknun, tidak tertarik juga untuk bertanya siapa sih beliau. Yang
membuat saya sangat tertarik adalah Kiai Kanjeng. Benar-benar saya mengira Kiai
Kanjeng itu adalah nama seorang Kiai. Namun prasangka saya salah.
Kalau
anda menanyakan kepada saya apa ilmu yang anda dapat dari isi acara tersebut?
Mungkin saya akan menjawab, tidak ada. Yang saya ingat hanyalah lagu-lagu yang
dinyanyikan seperti sebelum cahaya dan kemesraan yang dinyanyikan diakhir
acara.
Acaranya
asik dan saya sangat tertarik serta saya sangat penasaran. Untuk memenuhi rasa
penasaran saya, maka saya mencari di Yutub.
Sekedar
ini sebagai pembuka. Ohya jangan lupa tambahkan kopi.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah berkomentar.