Malam ini aku menghisap rokok Class Mild
putih dan ditemani segelas kopi. Aku buka surat cinta dari Tuhan yang berisi
kabar gembira dariNya. Saat Sang Dalang kehidupan mengabarkan kepadaku melalui
surat cintaNya.
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadr (Al-Qadr: 1).
Allah mengabarkan kepadaku dan kepada semua manusia bahwa Dia bersama malaikatNya telah
menurunkan Qur’an pada malam yang mulia. Kabar ini tentu sangat membahgiakan
siapa saja yang merindukannya, merindukan berkah dari Tuhannya.
Setelah
Allah mengabarkannya kepadaku. Lalu
dengan mesranya Dia mengajak ku untuk sejenak mengelola pertanyaan yang Dia
berikan. Mengajakku bertadabbur terhadap surat cintaNya. Dia mengungkapkan,
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (Al-Qadr: 2)
Dengan
kasih dan sayangNya, Dia memberitahuku.
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (Al-Qadr: 3)
Ternyata
malam yang mulia, lailatul Qadr lebih baik dari pada seribu bulan. Aku tidak
bisa membayangkan dan tidak akan pernah mampu membayangkan, hanya bisa
bertanya. Mengapa Engkau sangat cinta sekali sama hambamu yang berlumur dosa
ini? Engkau sangat mendekatiku, padahal sering sekali hamba menjauh dariMu. Engkau
tetap saja menerima hambaMu ini, sedangkan banyak dusta atas nikmat yang engkau
berikan telah hamba lakukan.
Aku
terpaku. Aku takut Engkau marah sama aku Tuhan. Mau jadi apa aku, kalau engkau
marah padaku.
Pada
malam itu turun para malaikat dan Roh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk
mengatur urusan. (Al-Qadr: 4)
Malam ini
Kau turunkan para malaikatmu dan Roh. Engkau menugaskan mereka untuk mengatur
urusanku. Memelihara urusanku dan menjaga urusanku. Mungkin diantaranya Engkau
menurunkan malaikatMu untuk mengatur urusan rezekiku, kesehatan bagiku,
kebahagiaan bagiku, dan kenikmatan yang mungkin melebihi umur yang engkau
berikan, yaitu sepanjang 83,3333 tahun. Engkau anugerahkan untuk aku yang
banyak dosa ini. Lalu nikmat mana yang harus aku dustakan?
Maka malam
ini izinkan aku akan beristigfar dan bersyukur padamu. Izinkan juga aku meminta
dan melibatkan Engkau dalam hidup hamba.
Sejahteralah sampai terbit fajar. (Al-Qadr: 5)
Aku
menemukan, bahwa malam lailatul Qadr ini (harapan saya malam ini malam lailatul
Qadr) adalah malam yang Engkau anugerahkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
hamba, malam ini kau anugerahkan kemuliaan yang melebihi 1000 bulan, Engkau
turunkan malaikatMu untuk mengurusku dan mengurus seluruh alam, dan engkau
sejahterakan mala mini sampai terbit fajar.
S <
"Aku tulis dan aku harap, hanya sebagai penyemangatku saja. Ini jauh dari kebenaran dan sangat berpeluang salah."
NB: Jangan dipercaya.
Sabtu, 25
Ramadhan 1439
9 Juni
2018
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah berkomentar.