Sabtu, 09 Juni 2018

Mentadabburi Nikmatnya Malam Lailatul Qadr dalam Al-Qadr

KAMARUDIN


Malam ini aku menghisap rokok Class Mild putih dan ditemani segelas kopi. Aku buka surat cinta dari Tuhan yang berisi kabar gembira dariNya. Saat Sang Dalang kehidupan mengabarkan kepadaku melalui surat cintaNya.

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadr (Al-Qadr: 1).

Allah mengabarkan kepadaku dan kepada semua manusia bahwa Dia bersama malaikatNya telah menurunkan Qur’an pada malam yang mulia. Kabar ini tentu sangat membahgiakan siapa saja yang merindukannya, merindukan berkah dari Tuhannya.

Setelah Allah  mengabarkannya kepadaku. Lalu dengan mesranya Dia mengajak ku untuk sejenak mengelola pertanyaan yang Dia berikan. Mengajakku bertadabbur terhadap surat cintaNya. Dia mengungkapkan,

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (Al-Qadr: 2)

Dengan kasih dan sayangNya, Dia memberitahuku.

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (Al-Qadr: 3)

Ternyata malam yang mulia, lailatul Qadr lebih baik dari pada seribu bulan. Aku tidak bisa membayangkan dan tidak akan pernah mampu membayangkan, hanya bisa bertanya. Mengapa Engkau sangat cinta sekali sama hambamu yang berlumur dosa ini? Engkau sangat mendekatiku, padahal sering sekali hamba menjauh dariMu. Engkau tetap saja menerima hambaMu ini, sedangkan banyak dusta atas nikmat yang engkau berikan telah hamba lakukan.

Aku terpaku. Aku takut Engkau marah sama aku Tuhan. Mau jadi apa aku, kalau engkau marah padaku.

Pada malam itu turun para malaikat dan Roh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur urusan. (Al-Qadr: 4)

Malam ini Kau turunkan para malaikatmu dan Roh. Engkau menugaskan mereka untuk mengatur urusanku. Memelihara urusanku dan menjaga urusanku. Mungkin diantaranya Engkau menurunkan malaikatMu untuk mengatur urusan rezekiku, kesehatan bagiku, kebahagiaan bagiku, dan kenikmatan yang mungkin melebihi umur yang engkau berikan, yaitu sepanjang 83,3333 tahun. Engkau anugerahkan untuk aku yang banyak dosa ini. Lalu nikmat mana yang harus aku dustakan?

Maka malam ini izinkan aku akan beristigfar dan bersyukur padamu. Izinkan juga aku meminta dan melibatkan Engkau dalam hidup hamba.

Sejahteralah sampai terbit fajar. (Al-Qadr: 5)

Aku menemukan, bahwa malam lailatul Qadr ini (harapan saya malam ini malam lailatul Qadr) adalah malam yang Engkau anugerahkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi hamba, malam ini kau anugerahkan kemuliaan yang melebihi 1000 bulan, Engkau turunkan malaikatMu untuk mengurusku dan mengurus seluruh alam, dan engkau sejahterakan mala mini sampai terbit fajar.

S <

"Aku tulis dan aku harap, hanya sebagai penyemangatku saja. Ini jauh dari kebenaran dan sangat berpeluang salah."

NB: Jangan dipercaya.

Sabtu, 25 Ramadhan 1439
9 Juni 2018

KAMARUDIN / Pengarang & Penulis

Biasa dipanggil Maru. Aktivitas sehari-harinya adalah mengajar, menulis, nonton sepak bola, dan membaca buku. Penyuka kopi. Selalu mencari kebenaran.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, Anda telah berkomentar.

Coprights @ 2016, Blogger Template Dibuat oleh Templateism | Templatelib