Pernikahannya Mbak Rosi, Banjarnegara, Jawa Tengah |
Ketika
diri menagih hati untuk memiliki seorang kekasih. Diri terlanjur sayang. Dengan
hati ikhlas, diri harus siapkan segala sesuatu untuk memiliki kekasih.
Memiliki
kekasih bukan perkara mau sama mau. Tapi perkaranya adalah diri dengan calon
mertua. Terkadang disinilah tantangannya.
Sering
kali ada saja cerita, kalau calon mertua bertanya hal yang kamu tidak duga.
Eh tapi
jangan khawatir, itu perkara mudah. Ini tips buat kamu luluh lantahkan hati
calon mertua.
Cobalah
percakapan seperti ini.
“Pak. Saya mau melamar anak bapak.”
“Anakku yang mana?” Kata calon mertua.
“Yang sebelah bapak.”
“Memang kamu modal apa melamar anakku.”
“Tidak banyak sih pak. Aku hanya punya dua rokaat sebelum Subuh.”
“Apa itu?”
“Dunia dan seisinya.”
“Hanya itu! Aku mau lebih dari itu.”
“Pak. Saya mau melamar anak bapak.”
“Anakku yang mana?” Kata calon mertua.
“Yang sebelah bapak.”
“Memang kamu modal apa melamar anakku.”
“Tidak banyak sih pak. Aku hanya punya dua rokaat sebelum Subuh.”
“Apa itu?”
“Dunia dan seisinya.”
“Hanya itu! Aku mau lebih dari itu.”
Jika
calon mertua tidak puas dengan jawabanmu. Lanjutkanlah seperti berikut.
“Bukan hanya itu pak, sekarang juga. Aku akan memiliki anak bapak.”
“Kurang ajar ya kamu.”
“Bukan hanya itu pak, sekarang juga. Aku akan memiliki anak bapak.”
“Kurang ajar ya kamu.”
Kamu
jangan kecut sampai disini. Kamu harus memperkuatkan mentalmu. Tanyakan lagi
kepada calon mertuamu.
“Memang bapak maunya apa?”
“Aku hanya mau kamu jadi menantuku.”
“Memang bapak maunya apa?”
“Aku hanya mau kamu jadi menantuku.”
Nah
diterimalah dirimu. Eh tapi belum tentu. Kan kamu tidak sendirian datang ke
rumah calon mertuamu. Kamukan bawa teman.
“Kamu yang aku pilih sebagai menantuku.” Calon mertua menunjuk temanmu. Dan ternyata kamu hanya mengantarkan temanmu. Kamu hanya juru bicaranya.
“Kamu yang aku pilih sebagai menantuku.” Calon mertua menunjuk temanmu. Dan ternyata kamu hanya mengantarkan temanmu. Kamu hanya juru bicaranya.
Kalau seperti itu, kamu tidak perlu putus asa. Tapi putuskan hubunganmu dengan calon pasanganmu tadi. Apapun hubungannya.
Jika itu
yang terjadi pada dirimu. Tidak dapat kamu pungkiri lagi bahwa tidak ada pundak
lagi tempat kau bersandar. Tapi jangan khawatir.
Jika tidak ada pundak tempat kau bersandar, ingatlah! Ada tanah tempat kau bersujud. –EAN-
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah berkomentar.