Hiruk-pikuk
di negeri seberang. Berlomba-lomba memperlihatkan beribu rupa dari satu rupa. Rupa-rupa
itu dirupakan sedemikian rupa. Dicat, ditato, dilukis, diwarnai, diukir, dan
berbagai cara demi mendapatkan citra dari berbagai angel.
Rupa
yang tak serupa dari rupa yang sebenarnya.
Aku
melangkah menjauh dari rupa-rupa, merenungkan rupaku sendiri apakah rupaku
seperti rupa mereka. Tak mampu aku menjauh dari rupa-rupa itu. Aku diseret
rupa-rupa untuk percaya pada rupa-rupa yang pura-pura merupa sedemikian rupa
agar dapat menarikku.
Beribu
rupa-rupa itu menjanjikanku kesejahteraan, rupa-rupa itu menggambarkan layaknya
surga padaku. Datang dari barat juga utara seberang negeri.
Rupa-rupa
itu berupaya menutup mata sebelah kananku. Seketika aku ingat dengan rupa-rupa
dajal dan ya’juj-ma’juj.
Pernah
aku diceritakan bahwa dajjal itu bermata satu. Ia menjanjikan surga namun
memberi neraka. Menjadikan rupa neraka pura-pura surga.
Rupaku
pengikut Dajjal, jika saja aku tergoda rupa-rupa yang pura-pura surga, maka aku
bagaikan ya’juj ma’juj yang gila gedung tinggi, tempat tinggi, tahta negeri,
ketenaran, dan janji-janji yang pura-pura surga.
Dajal
abad 21, menjanjikan kesejahteraan, keamanan perut, menawarkan pembangunan, dan
pelan-pelan membunuh.
Saat
ini mungkin setan sudah tidak menjadi musuh lagi, sekarang ia menjadi teman,
menjadi teman akrab tiap detik disetiap ruang. Hingga terpedaya mengikuti janji-janji Dajal.
Biarkan
aku tinggalkan rupa-rupa itu.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah berkomentar.