Sembalun, www.hsh-stay.com |
Saya pakai
perasaan kamunya tetap keras kepala. Percuma!
Saya
bersusah payah melewati jalanmu yang berliku-liku. Perjalananku melalui jalanmu
naik turun. Memang dalam perjalananmu aku kagum dengan keindahan yang kau
berikan padaku. Saat aku dipuncak tertinggi perjalananmu, kau nampak sangat
Indah.
Rabu 24
April 2019. Aku melaluimu dengan penuh perjuangan. Sejak pukul jam 11 aku
berjalan dari rumah menuju Bayan Kab. Lombok Utara. Perjalananku kali ini tidak
begitu baik. Aku bersusah payah melalui jalan yang berliku dan menanjak sampai
dengan Pusuk Sembalun Kab Lombok Timur.
Di
Pusuk, terlihat hamparan alam yang indah. Sawah yang terbentang sangat Lapang.
Gunung-gunung yang tinggi sangat mengagumkan diriku. Sembalun tempat yang
sangat Indah.
Namun
hari itu, Rabu 24 April, aku tidak ingin menikmatimu saat itu. walaupun kau
sangat menggoda, sangat mempesona, sangat menawan, sangat cantik, sangat indah.
Tidak membuatku tergoda untuk menikmati kamu. Sembalun. Karena aku ingin segera
sampai di Bayan.
Aku
turun dari pusuk. Wajah alam mu Sembalun masih saja menggodaku. Walaupun jalan
berliku, menurun, berdebu, dan rusak parah. Kau masih terlihat mempesona
Sembalun. Namun tetap saja rodaku terus ku putar melalui jalan yang tak lagi
normal karena akibat gempa bumi dan tanah longsor yang terjadi 8 bulan lalu.
Walaupun
disebagian tempat kau terlihat luluh lantah namun kau, Sembulan, tetap
mempesona.
Aku
meneruskan rodaku. Aku tak sabar rasanya ingin segera mengakhiri perjalanan di
tengah indah mu sembalun. Aku ingin segera jauh darimu. Karena tidakku tahan
lagi menghadapi perjalanan yang sangat amat melelahkan. Aku harus melalui
jalanmu yang berliku, menurun, berlobang, berdebu, sejak turun dari Pusuk.
Walaupun
aku sempat menikmati keindahanmu satu dua detik saja.
.
Setelah
dua jam perjalanan aku sangat amat terasa lelah, capek, dan pusing melewati
jalanmu yang berliku. Di Sajang bagian darimu Sembalun. Disana aku baru merasa
sangat sial karena jalanmu yang tak normal. Aku terjatuh dari kendaraanku yang
tidak mampu lagiku kontrol.
Aku
berusaha memelankan motorku. Namun tak bisa. Aku sangat menggunakan perasaanku
agar kecepatan motorku pelan, namun jalan-mu tetap saja keras kepala, egois,
mau menang sendiri hingga menyebabkan aku terluka akibat kau telah menjatuhkan
motorku. Percuma aku menggunakan perasaan namun kamu tetap saja keras kepala!
Dasar
mau menang sendiri. Enyah saja aku.
Untungnya
aku berkendara dengan safety riding, helm SNI-sarung tangan-jaket tebal-celana
panjang-sepatu, sehingga tak membuatku lecet sama sekali. Walaupun begitu aku taka
man sama sekali, motorku hancur, dadaku sakit akibat benturan dengan stang
motor.
Syukurnya
aku bisa mengangkat motorku dan kembali mengendarainya. Ah perjalanan kali ini
melelahkan.
Aku
mencari bengkel untuk memperbaiki motorku. Aku lihat tukang bengkelnya bersusah
payah memperbaiki motorku. Kelihatannya dia sangat kesulitan. Satu jam kemudian
motor sudah jadi. Dan aku tanyakan harga jasa dia. “Berapaan Bos?”
“10
ribu saja.” Jawabnya.
0